Riwajat Ajahanda P.t Ir Sukarno; Berdjasa sebagai Guru dan Bapak
SUMBER: Sinar Baroe, 10 Mei 1945
DJALOE.COM - Ajahanda P.t Ir. Sukarno wafat dalam usia 78 tahun di rumah Ir Sukarno (Pegangsaan Timur 56, Djakarta) pada hari Senin 7 Mei 2605 djam 2.15 malam, setelah menderita sakit kira2 5 bulan. Nama ketjil beliau ialah Sukeni. Setelah tamat sekolah rakjat meneruskan peladjarannja ke sekolah guru Probolinggo (Djawa Timur); beliau menamatkan peladjaran hanja dalam 3 tahun.
DJALOE.COM - Ajahanda P.t Ir. Sukarno wafat dalam usia 78 tahun di rumah Ir Sukarno (Pegangsaan Timur 56, Djakarta) pada hari Senin 7 Mei 2605 djam 2.15 malam, setelah menderita sakit kira2 5 bulan. Nama ketjil beliau ialah Sukeni. Setelah tamat sekolah rakjat meneruskan peladjarannja ke sekolah guru Probolinggo (Djawa Timur); beliau menamatkan peladjaran hanja dalam 3 tahun.
Ir Sukarno dan ayahandanya, R Sosrodihardjo. #repro koleksi Dalem Gebang |
Almarhum R Sosrodihardjo giat pula mempeladjari bahasa Bali sehingga beliau diangkat menjadi pembantu salah seorang professor tsb. Kemudian beliau meninggalkan pulau Bali dan selama 42 tahun lebih tetap mendjabat guru dan paling achir di Blitar, jaitu sebagai guru bahasa Indonesia dan Ilmu Pasti merangkap mendjadi wakil direktur sekolah guru Blitar.
Berkali-kali beliau minta pensiun karena sudah landjut usianja, tetapi selalu tidak dibolehkan dan baru pada tahun 1935 M (2595 S), marhum mengundurkan diri sebagai pegawai negeri. Marhum itu mempunjai dua orang putera, seorang perempuan bernama Sukarmini dan seorang laki2 jaitu Pt Ir Sukarno. Menilik djasa marhum R Sosrodihardjo itu selama hidupnja, baik sebagai ajahanda Pt Ir Sukarno jang terkenal sebagai seorang bapak jang keras kemauan, sehingga kekerasan hati jang ada pada Pt Ir Sukarno ini adalah pusaka dari marhum. Dengan tjara demikianm, maka wafatja R. Sosrodiharjo itu masjarakat kita bukan sadja kehilangan anggota jg banjak djasanja di lapangan perguruan, tetapi djuga sebagai tenaga pendorong P.t Ir. Sukarno dalam perdjuangannja sebagai pemimpin menudju Indonesia Merdeka.
Diibaratkan Pt. Ir. Sukarno itu pahlawan jg berdjuang setjara terus terang, maka marhum itu dapatlah dianggap seabagai pahlawan di belakang lajar jg dgn diam2 membantu perdjuangan kebangsaan dan paling sedikitnja selalu membesar-besarkan hati Pt Ir Sukarno dalam perdjuangannja.
Dengan ini kita ikut menjatakan "bela sungkawa" dgn do'a moga2 arwah marhum itu di achirat nantinja mendapat tempat selaras dgn djasa dan amalnja selama hidupnja. Inna lillahi wa inna ilaihi rodjiun.